WANITA MEMANG HARUS DIMENGERTI


Dari pembelajaran begitu banyak kasus bertahun-tahun, baru saya menyadari pernyataan Rasulullah Muhammad SAW bahwa laki-laki adalah kepala keluarga alias pemimpin, bukan wanita. Dan jika wanita keluar rumah harus didampingi muhrim-nya atau setidaknya jangan sendirian.

Banyak kasus masalah rumah tangga atau apapun kehidupan rumah tangga, yang paling merasakan tekanan batin adalah wanita. Sehingga hampir di banyak terapi, wanitalah yang paling banyak memendam emosi sehingga menjadi penyakit.
Dan akhirnya karena 'LAW OF CONNECTION", maka sang anak pun jadi ketularan sama dengan ibunya.

Penyebab hal demikian adalah karena "kebanyakan" wanita selalu bermain perasaan dibanding logika. Dan perasaan ini adalah gelombang pikiran terdalam dan menjadikan mudah terkoneksi oleh apapun yang dilihatnya, didengarnya dan dirasakan.

Ini adalah suatu hal luarbiasa bila mampu memanfaatkan sisi positifnya, namun jadi masalah bila tidak mampu mengelolanya.

Sehingga wanita kalau sudah senang sama sesuatu atau "somebody", sudah dipastikan rekaman itu akan masuk level gelombang pikiran terdalam dan sulit dihilangkan.
Iseng-iseng jalan ke Mall, uang pas buat belanja, namun karena "senang" dengan sesuatu barang dan jadi "kesengsem", maka bisa jadi budget belanja ketuker sama barang itu.
Atau pas sudah habis uang belanjanya, sang suami kaget karena banyak tagihan "kredit" barang.
Itu makanya, jadi trik para sales alat rumah tangga untuk demo dan mengeluarkan jurus "kredit" bila sang konsumen sudah "kesengsem".

Banyak kasus, wanita sangat senang sama seseorang "pacarnya" dan muncullah ucapan "terlanjur sayang", maka dipastikan tiada lagi yang bisa menggantikan. Walau banyak yang lebih keren datang kepadanya. Akhirnya banyak kasus, sang pacar meninggalkan dirinya karena banyak opporunity dan peluang "lebih bagus", dan tinggallah sang wanita manyun histeris berbulan-bulan. Traumatik. Kecewa. Dendam. Dan inilah banyak yang menjadi penyebab sel-sel tumbuh lebih cepat alias tumor, miom, kista atau penyakit dikemudian hari karena menyimpan programming negatif.

Semua berawal dari pikiran alias niat atau programming. Inilah penyebab dari sesuatu kejadian mendatang. Programming dalam perasaan jauh sangat kuat dibanding niat dalam pikiran atau cuma kata-kata mulut saja.

Hampir kebanyakan kasus yang saya temui adalah masalah ibu rumah tangga yang stress dengan situasi rumah tangga. Suaminya bang thoyib jarang pulang. Atau ikut suami dinas pindah kerja ke tempat terpencil dan manyun sendirian tatkala suami kerja. Pas suami pulang, juga wajah suami tidak menyenangkan dan dingin sekali.
Anak bermasalah, ibunya yang paling memikirkan. Banyak pikiran namun tidak bisa melakukan apa-apa, jadilah penyakit. Dan bila dibiarkan terus akhirnya meletup jadi depresi.

Atau biasa menjadi ibu rumah tangga, namun karena urusan dapur harus ngebul lebih berasap wanginya, maka disuruhlah kerja kantoran. Di kantor bertemu dengan para executive, maka mudahlah terkoneksi dan berubah perangainya, tidak seperti dulu lagi. Dan banyak bubar rumah tangganya, karena istri sudah terkoneksi kuat dengan "sesuatu" yang lain.

Sesuper-supernya seorang wanita dalam karir, maka akan terisak-isak menjerit hatinya bila terkena masalah yang melampaui dirinya. Barangkali inilah yang dimaksud nabi bahwa pria adalah pemimpin bagi wanita. Karena memiliki daya tahan menampung masalah yang jauh lebih kuat dari wanita. Dan jangan membiarkan wanita pergi sendiri tanpa muhrim, karena mudah terkoneksi. Perlu pendamping untuk pengambilan keputusan.

Apapun itu, WANITA MEMANG HARUS DIMENGERTI. Dia akan menjadi super, luarbiasa bila diarahkan. Rumah tangga menjadi harmonis. Efeknya, tumbuhlah anak-anak super secara material dan spiritual. Dan jangan membiarkan "perasaan" bagai api dalam sekam. Perasaan yang akhirnya curhat ke orang lain, karena dirumah "tidak ada yang mau mengerti".

Memiliki pasangan harus paham karakter dasar yang dimiliki pasangannya. Saya senang mengindentikkan dengan unsur alam. Contoh: banyak kasus karena suami berkarakter dominan unsur "besi", keras tekad, kaku seperti besi. Sementara istrinya dominan unsur "air" yang selalu mengikuti alias diajak seneng dan susah ya ayo saja.
Kecenderungan, wanita manut ini akan stress, depresi dan sakit-sakitan, bila sang suami tidak menyadari karakter "besi"nya.

Karakter diatas adalah berseberangan, sang besi hanya bisa dibengkokkan dengan api semangat, alias istri yang berkarakter api (semangat). Maka solusinya, sang suami harus menyadari kebesiannya, kekakuannya untuk menjadi lunak dan pemimpin harus memahami yang dipimpin. Sementara istri harus menambah unsur api (semangat) untuk selalu mendukung, berwajah sumringah, banyak senyum dan penuh semangat di depan suami.

Memahami karakter dasar pasangan masing masing adalah suatu pengetahuan yang perlu untuk kesuksesan bahtera rumah tangga. Kuncinya hanya Keselarasan.
Namun yang harus action terlebih dahulu adalah pemimpin alias suami.

"Perasan" wanita memang harus dimengerti.


Salam Ikhlas dan Cinta Tulus,
www.mahakosmos.com
Mas Kris 20 Juli jam 9:57 Balas



Masukan Emailmu Untuk Berlangganan Dengan Blog Ini

0 Response to "WANITA MEMANG HARUS DIMENGERTI"

Post a Comment