Keajaiban Rejeki VS Keterpurukan Rejeki


Hidup memang penuh warna warni, dan alhamdulillah saya sangat senang dengan warna-warni kehidupan. Tidak monoton. Ini yang membuat hdup jauh lebih hidup untuk terus semangat meniti kehidupan.
Bertemu dengan demikian aneka ragam karakter maupun permasalahan setiap insan sungguh menjadi pembelajaran menuju penghebatan hidup.

Sahabatku yang selalu menemui keajaiban rejeki dan sukses bahagia dalam pencapaian fokus target adalah mereka yang mampu hidup positif dalam programming mindset hati, pikiran, dan seluruh gerak tubuhnya. Hidup positif yang dikenal akhlak yang baik. Akhlak yang sudah dikenal dan diajari oleh para nabi, khususnya nabi saya Muhammad SAW sehingga beliau dikenang sepanjang masa dan dido'akan, disholawati oleh segenap semesta. Rejeki yang tiada habisnya.

Inilah bukti nyata bahwa orang baik pasti akan mendapat baik. So, bersabarlah dan terus dijalan yang baik. Karena hukum Semesta juga menganut hukum sebab akibat.

Demikian sahabatku yang selalu menemui keterpurukan rejeki (harta, kesehatan, permasalahan, dll) sesungguhnya itu juga "warning" dan ujian dari pantulan gerak rasa hati, pikiran, serta perbuatan selama ini. Keterpurukan rejeki yang tidak seimbang, satu sisi harta banyak namun penyakit banyak. Harta banyak, sehat sentosa namun anak buandel bikin depresi. Harta banyak, sehat, makmur, namun sunyi senyap dalam kesendirian karena "bingung" dan "hampa", dan lain sebagainya.

Obatnya hanyalah keinginan intropeksi dan selaras dengan apapun, siapapun. Selaras menempatkan diri, memposisikan hati, pikiran dan laku perbuatan yang seimbang.

Bagi sahabat yang sudah terlanjur terpuruk, benar-benar habis jatuh, rejeki kembang kempis, rumah tangga semrawut, hubungan sosial bermasalah. Ibarat benang kusut, teruslah semangat untuk mengurai benang kusutnya satu persatu. Diintropeksi, dirubah programmingnya. Dan bergeraklah. Lakukan nyata.

Ketahuilah, masih banyak yang jauh kurang beruntung dari Anda. Namun mereka mampu melalui teriknya panas siang hari dan mash bisa merasakan sejuknya siang hari. Karena ikhlas menerima dan menjalani kehidupan.

Yakinlah kebahagiaan bukan datang dari penglihatan materi, namun datang dari perasaan hati terdalam. Ketenangan, dan keikhlasan menerima setiap takdirNya.
Ketenangan berpikir jernih yang menjadikan mampu bangkit dari keterpurukan. Hasil dari kemampuan intropeksi mengurai benang kusut.

Semua orang sudah memiliki hak sukses, tenang dan bahagia.
Pemberian dari Allah SWT Sang Maha Pengasih. Imam kepadaNya, itulah kunci segalanya.


Salam Ikhlas dan Cinta tulus,
mas Kris
www.mahakosmos.com
Mas Kris 08 Juli jam 20:56 Balas



----------------------------------------------------------------------------
Siapapun yang sulit menghargai orang lain dengan response negatif, no response atau mencibirkan, sesungguhnya karena dia sedang butuh penghargaan dan harapan, yang tidak dia dapatkan dari seluruh interaksinya. Perlu kesadaran tinggi untuk menyadari bahwa rejeki semesta akan datang menghargai bila dia mampu menghargai siapapun dengan cepat.

Masukan Emailmu Untuk Berlangganan Dengan Blog Ini

0 Response to "Keajaiban Rejeki VS Keterpurukan Rejeki"

Post a Comment